Desa Alasangker

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mengadakan kegiatan pelaksanaan Remuk Stunting di Kantor Perbekel  Desa Alasangker, Senin 24 Agustus 2020 Pukul 10.00 Wita – selesai.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bapak Ketua BPD, dalam hal ini dihadiri pula oleh  Dinas PMD Kabupaten Buleleng, Perwakilan Puskesmas Buleleng III, Perbekel Desa Alasangker beserta Staf, Pendamping Desa, Kelian Desa Adat, Kelian Banjar Dinas, Kepala Pustu Desa Alasangker, Kader PKK, PLKB, Kader  PHBS, Kepala Sekolah PAUD/TK Asti Kumara, Ketua TP PKK, KPM serta Ketua Bumdes.

Acara ini dipandu oleh Sekretaris Desa Bapak Ketut Purnada, sebelum acara dimulai selalu diawali dengan Doa bersama dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Beliau juga memberikan sedikit pemahaman mengenai apa itu Stunting.

Perbekel Desa Alasangker Bapak I Wayan Sitama menyampaikan, “Di dalam situasi Pademi Covid 19 kita sebagai tokoh masyarakat harus bisa menjalankan peraturan Pemerintah mengenai Protokol kesehatan untuk itu agar mensosialisasikan dengan serius dan tegas kepada masyarakat yang tidak memakai masker saat keluar rumah. Mengingat semakin banyaknya angka  positif Covid 19 di Desa Alasangker. Selain mengahadapi situasi Pademi Covid 19, masalah Stunting juga harus di perhatikan dengan cara meningkatkan kesehatan mulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang harus di sikapi tentang tambahan makanan pangan dan tingkat kebersihan di masing – masing keluarga itu sendiri”. Tegasnya

Dinas PMD Kabupaten Buleleng juga menyampaikan, “tentang Protokol Kesehatan, dengan mengubah kebiasan melalui Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Remuk  Stunting merupakan salah satu rangkaian musyawarah Desa untuk Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah ( RKP ) Desa Tahun 2021, juga menjadi amanat Permendes Nomor 11 Tahun 2019 tentang prioritas  penggunaan Dana Desa tahun 2021 untuk pencegahan dan penanganan Stunting, mengingat pentingnya Remuk Stunting ini maka diwajibkan bagi Desa menuangkan dalam RKP Desa dan APBDes untuk memastikan adanya Program penangulangan dan pencegahan Stunting”. Ungkapnya

Perwakilan dari Puskesmas Buleleng III menjelaskan, “Stunting adalah masalah gizi akut yang diakibatkan oleh asupan gizi yang masuk dalam tubuh kurang memenuhi standar dalam kurun waktu lama, kondisi ini bisa terjadi mulai dari anak masih berada dalam kandungan dan efeknya baru nampak saat ia sudah berusia 2 tahun. Biasanya anak yang mengalami kondisi ini berpengaruh pada tumbuh kembang anak, anak pun menjadi kurang optimal, susah diajak komunikasi,  kurang tanggap dalam memahami, tinggi tubuh juga kurang maksimal, kedepannya juga berpengaruh pada kemampuan dalam tumbuh kembang”. Jelasnya

# Mari Kita Bersama  Membangun Desa Ini Menuju Desa Alasangker Yang Bebas Dari Stunting #